HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA UMUR 24 BULAN SAMPAI 59 BULAN DI POSYANDU NAMBERAN GUNUNG KIDUL

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi yang dihadapi oleh masyarakat dunia. Prevelensi stunting di indonesia sebanyak 24,4%, sedangkan di DIY sendiri masih menyetuh angga 17,3%, Usia balita merupakan masa masa proses pertumbuhan dan perkembangan terjadi pesat, sehingga balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup dalam jumplah dan kualitas yang lebih baik. Pengetahuan ibu yang kurang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keadian stunting pada balita. Ibu yang memiliki pengetahuan gizi yang kurang memilih makanan yang diberikan kepada anaknya tanpa mempertimbangkan mutu, dan keanekaragaman makanannya. Hal ini menyebabkan asupan gizi yangd dapat menjadi manifestasi kejadian stunting. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita umur 24 bulan sampai 59 bulan di Posyandu Namberan Gunung Kidul.

Metode Penelitian: Metode penelitian ini mengunakan cross sectional. Dengan populasi dan sempel sebanyak 48 ibu balita di posyandu Namberan. Teknik sempling mengunakan total sempling, instrumen yang digunakan adalah kuisioner yang berjumplah 22 soal, dan analisa yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat dengan uji static uji chi-square.

Hasil: Terdapat hubungn antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita umur 24 bulan sampai 59 bulan di Posyandu Namberan Gunung Kidul, yang ditunjukan dengan hasil kolerasi uji chi-square sebesar 0,000. Kesimpulan: Adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian stunting